Cerita tentang kubur, gelap dan kesendirian dan dahsyatnya siksa kubur kerap menakuti siapa saja semasa kecil dulu (bahkan sampai sekarang). Apalagi televisi kita dan majalah-majalah sejenis Hidayah gemar benar memvisualkan hal-hal menyangkut ini. Meskipun tidak suka, dan kebanyakan dari kita cenderung punya pendapat sendiri, namun tidak semua dari kita punya cukup pengetahuan untuk menolak. Kadang malah terbersit pertanyaan, apakah benar kita akan disiksa di alam kubur, sedangkan proses peradilan belum dilakukan?.
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
Berikut adalah beberapa ayat di dalam Al Qur’an (terjemahan Depag RI), yang menggambarkan apa yang terjadi di alam kubur:
- "Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur," (QS. Abasa [80]:21)
- "Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali." (QS. Abasa [80]:22)
- "(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia)," (QS. Al-Ma'aarij[70]:43)
- "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa." (QS. Al-Mumtahanah[60]:13)
- "Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?.” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya)." (QS. Yaasin[36]:52)
- "Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar." (QS. Ar-Rum[30]:22)
- "Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur melainkan sesaat (saja).” Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)." (QS. Ar-Rum[30]:55)
- "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj[22]:7)
Di bawah ini adalah salinan catatan tentang alam kubur sekedar sebagai pembanding terhadap ayat-ayat di atas, benarkah siksa kubur itu ada?
DAHSYATNYA SIKSA KUBUR
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata:
“Kami bersama Rasulullah SAW keluar mengantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai ke kubur dan sebelum dimasukkan ke dalam lahad, Rasulullah SAW duduk dan kami duduk di sekitarnya, diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Rasulullah SAW mengorek-ngorek (tanah) dengan dahan yang ada di tangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:
“Kami bersama Rasulullah SAW keluar mengantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai ke kubur dan sebelum dimasukkan ke dalam lahad, Rasulullah SAW duduk dan kami duduk di sekitarnya, diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Rasulullah SAW mengorek-ngorek (tanah) dengan dahan yang ada di tangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:
“Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Rasulullah SAW mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadap akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
Kemudian Rasulllah SAW bersabda lagi:
“Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik. Maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ke tujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh ke jasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke surga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”
“Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik. Maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ke tujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh ke jasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke surga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibukakan pintu, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian RAsulullah SAW membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” atau “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
“Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibukakan pintu, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian RAsulullah SAW membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” atau “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu saja sebagaimana bumyi ayat: “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.” Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan remuk tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah engkau?” Jawabnya: “Aku adalah amalmu yang buruk.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepat kiamat, ya Tuhan, jangan percepat kiamat!”
Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata:
“Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di dalam adonan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (artinya) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhai. Kembalilah dengan rahmat dan keridhaan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh di atas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa kei lliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan sangt kasar sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ke tempat yang rendah, hina, dan menuju siksaNya, maka bila telah keluar roh itu, diletakkanlah ia di atas api yang bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin.”
“Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di dalam adonan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (artinya) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhai. Kembalilah dengan rahmat dan keridhaan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh di atas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa kei lliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan sangt kasar sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ke tempat yang rendah, hina, dan menuju siksaNya, maka bila telah keluar roh itu, diletakkanlah ia di atas api yang bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin.”
Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata:
“Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka dilapangkan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera. Dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya. Jika tidak, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan di dalam kuburnya bagaikan pengantin baru. Jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri. Maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang waktu tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang-tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular sebear leher unta yang akan memakan dagingnya sehingga habis dan tersisa tulang belulang semata. Lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksanya yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa gada dari besi yang langsung dipukulkannya. Sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkanlah siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”
“Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka dilapangkan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera. Dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya. Jika tidak, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan di dalam kuburnya bagaikan pengantin baru. Jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri. Maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang waktu tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang-tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular sebear leher unta yang akan memakan dagingnya sehingga habis dan tersisa tulang belulang semata. Lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksanya yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa gada dari besi yang langsung dipukulkannya. Sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkanlah siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”
Abu-Laits berkata:
“Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka harus menlazimi yang empat dan meninggalkan yang empat, yaitu:
“Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka harus menlazimi yang empat dan meninggalkan yang empat, yaitu:
- Menjaga shalat lima waktu,
- Banyak bersedekah,
- Banyak membaca Al-Quran,
- Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Keempat amalan ini dapat menerangi kubur dan melapangkannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
- Dusta,
- Khianat,
- Adu-adu (berjudi atau mengadu hewan),
- Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu karena kencing. (hendaklah menjaga kebersihan kemaluan sebaik-baiknya).
Rasulullah SAW bersabda:
“Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. Atau "Sesungguhnya Allah tidak suka padamu tentang empat, main-main dalam shalat dan acuh (tidak menghiraukan) dalam bacaan Al-Quran dan berkata keji saat puasa dan tertawa di dalam kubur.”
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata:
“Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang kebingungan di dalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, karena alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingatannya akan kubur sebelum masuk ke dalamnya.”
“Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang kebingungan di dalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, karena alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingatannya akan kubur sebelum masuk ke dalamnya.”
Sufyan Atstsauri berkata:
“Siapa yang sering (banyak) mengingat kubur, maka akan mendapatkan kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkan jurang dari jurang-jurang api neraka.”
“Siapa yang sering (banyak) mengingat kubur, maka akan mendapatkan kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkan jurang dari jurang-jurang api neraka.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam sebuah khutbahnya:
“Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada di tempat, ia datang menjemputmu, dan bila kamu lari pasti akan tertangkap juga. Maut melekat selalu di ubun-ubunmu. Maka carilah jalan selamat. Carilah jalan selamat dan bersegera, sebab di belakangmu ada yang mengejar yaitu kubur. Ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebunnya syurga, atau jurang dari jurang-jurangnya neraka, dan kubur itu tiap-tiap hari berkata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat!”
“Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada di tempat, ia datang menjemputmu, dan bila kamu lari pasti akan tertangkap juga. Maut melekat selalu di ubun-ubunmu. Maka carilah jalan selamat. Carilah jalan selamat dan bersegera, sebab di belakangmu ada yang mengejar yaitu kubur. Ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebunnya syurga, atau jurang dari jurang-jurangnya neraka, dan kubur itu tiap-tiap hari berkata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat!”
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih mengerikan, hari di mana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menyusui lupa akan bayinya dan wanita hamil menggugurkan kandungannya dan engkau akan melihat orang-orang bagaikan mabuk tetapi bukan karena khamar, hanya siksa Allah SWT yang sangat mengerikan dan dahsyat.
Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram di dalamnya, perhiasannya besi dan sirnya adalah darah bercampur nanah. Tidak ada rahmat Allah SWT di sana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah SWT melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami ke dalam darunna’iem (Surga yang dipenuhi serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata:
“Telah diterangkan kepadaku bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.,” dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika di atas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku!” dan bila diletakkan di dalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau berada di atas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”
“Telah diterangkan kepadaku bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.,” dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika di atas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku!” dan bila diletakkan di dalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau berada di atas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti di atas kubur, ia menangis. Maka ditegur: “Jika menyebut syurga dan neraka engkau tidak menangis, tetapi mengapa engkau menangis kerana melihat kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.”
“Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.”
“Kubur itu tempat pertama menuju akhirat. Bila selamat d alam kubur, maka yang di berikutnya lebih ringan. Akan tetapi jika tidak selamat di alam kubur, maka yang berikutnya akan lebih berat daripadanya.”
[Dari Argosikoku | Sumber: Sains Inreligion]
0 Komentar