842 PERPUSTAKAAN DI AS MENYEDIAKAN BUKU-BUKU TENTANG ISLAM


Selasa 29 January 2013 11:12 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Lembaga Budaya AS, The National Endowment for the Humanities (NEH), menyebarkan sebuah koleksi keislaman berjudul Bridging Cultures Muslim Journeys Bookshelf.

Selain berbentuk buku, koleksi ini juga dilengkapi dengan film. Tak tanggung-tanggung, 842 perpustakaan di seluruh (50) negara bagian AS, Distrik Kolombia dan Pulau Virginia akan mendapatkan “hadiah” tersebut secara cuma-cuma.

Bekerja sama dengan Asosiasi Perpustakaan Amerika (ALA), NEH bermaksud menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat AS atas sumber terpercaya tentang warisan budaya Muslim yang terkait dengan peradaban Islam.

Program pembagian buku tersebut terwujud atas bantuan hibah dari Carnegie Corporation of New York, sebuah korporasi yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan. Salah satu yayasan tertua di AS tersebut diambilalih Pemerintah New York tak lama setelah berdiri pada 1911.

Karena didanai Carnegie, artinya sumber hibah tersebut berasal dari uang pemerintah negara bagian New York, atau dengan kata lain dari pajak warga AS. Tak diketahui secara pasti besarnya dana yang dikeluarkan yayasan. Pendanaan tersebut sempat memicu pro-kontra. Meski demikian, Direktur Komunikasi NEH Judy Havemann mengatakan kepada Fox News, pihaknya telah mendapat izin melalui legislasi untuk menjalankan program tersebut. Program ini, katanya, merupakan bagian dari upaya mengkaji perbandingan agama.


Salah seorang anggota Kongres, Keith Ellisson, mendukung proyek buku ini. Menurutnya, AS harus memberikan kebebasan kepada warganya untuk belajar tentang budaya apa pun, agama apa pun. “Sama seperti kita mendapat akses untuk buku-buku tentang agama Kristen, Yahudi, dan ateis di perpustakaan publik,” ujar politikus yang beragama Islam ini.

Seperangkat Bridging Cultures Muslim Journeys Bookshelf terdiri dari 25 buku, tiga film, serta akses online selama setahun ke Pusat Studi Islam Universitas Oxford. Untuk buku, terbagi ke dalam empat kategori dengan masing-masing terdiri dari lima buku. Kategori tersebut, yakni “American Stories” yang membahas sejarah Islam di Negeri Paman Sam.

“Connected Histories” tentang sejarah Islam sebelum era modern, “Literary Reflections” tentang refleksi inspiratif. Dua kategori lain, yakni “Pathways of Faith” yang di dalamnya terdapat buku bertajuk Muhammad dan The Story of the Qur'an, serta kategori “Point of View” yang berisi novel-novel Islam ternama.

Selain membagikan buku peradaban Islam, NEH dan ALA pun mendorong diadakannya diskusi publik mengenai buku tersebut. Kedua lembaga ini bahkan menyiapkan hadiah khusus kepada 125 perpustakaan dan dewan budaya negara bagian yang menghelat diskusi “Let's Talk about It” membahas Bridging Cultures Muslim Journeys Bookshelf. NEH dan ALA mengajak seluruh perpustakaan yang mendapat hibah koleksi keislaman ini untuk mendaftar dan memperebutkan hadiah tersebut hingga bulan Maret mendatang.

NEH dan ALA juga membuka peluang hibah buku dari masyarakat umum. Siapa pun yang ingin memberikan buku tentang peradaban Islam akan diterima.

[Sumber: Republika Online]

Posting Komentar

0 Komentar